Rabu, 27 Februari 2019

Proses Terbentuknya Trombosit

Proses Terbentuknya Trombosit - Pengertian Trombosit adalah salah satu sel – sel darah yang memiliki fungsi guna memproses terjadinya pembekuan darah. Istilah lain yang diberikan untuk Trombosit adalah ‘Platelet’. 


Trombosit adalah sel – sel darah yang berperan aktif dan sangat penting saat terjadinya luka pada salah satu bagian tubuh manusia atau terjadi kebocoran di dalam pembuluh darah. Masing – masing jumlah Trombosit yang bersifat normal di dalam tubuh manusia adalah kisaran 150.000 s/d 400.000 Trombosit per mikro – liter darah. 

Kondisi dimana seseorang mempunyai sejumlah Trombosit di bawah 150.000 atau kurang dari nilai – nilai normal disebut dengan istilah ‘Trombositopenia’, sedangkan apabila jumlah Trombosit lebih besar dari 400.000 disebut ‘Trombositosis’. Masa – masa hidup Trombosit berlangsung sekitar 5 s/d 9 hari di dalam darah makhluk hidup, dimana Trombosit yang berusia tua dan dalam kondisi rusak akan dihilangkan atau ibaratnya digantikan dari aliran darah oleh organ limpa yang selanjutnya diteruskan oleh Trombosit baru. 

Proses Terbentuknya Trombosi

Proses pembentukan Trombosit disertai perkembangan sel – sel darah dari area ‘prekusor induk’ disebut ‘hemopoiesis’. Sel – sel darah pada orang dewasa akan dibentuk di dalam sumsum tulang dimana ketika masa janin, hemopoiesis terjadi di dalam area ‘yolk’ untuk selanjutnya pindah ke hati dan limpa, hingga akhirnya menuju ke tulang. 

Secara garis besar pembentukan Trombosit disebut dengan istilah ‘megakariopoiesis’ karena di dalam proses ini menghasilkan sumsum tulang dengan ‘fragmentasi sitoplasma megakariosit’ dimana bagian ‘prekusor megakriosit – megakarioblas’ muncul dengan disertai proses ‘diferensiasi’ dari sel – sel ‘hemopoietik’. Megakariosit ketika melalui proses replikasi akan mengalami pembesaran volume sitoplasma saat jumlah inti di dalamnya meningkat menjadi dua kali lipat. 

Nah proses replikasi tersebut di atas terjadi sebanyak 8 kali dimana pertumbuhan sel – sel bersangkutan akan berhenti lalu sitoplasma membentuk ‘granular’ dan Trombosit dibebaskan. Masing – masing megakariosit akan menghasilkan sekitar 4.000 buah Trombosit. Trombosit ini terletak di bawah kontrol sebuah zat yang disebut ‘Trombopoietin’ dihasilkan oleh hati dan ginjal. Trombosit baru akan terbentuk dengan menampilkan dan memiliki kapasitas hemostatik berukuran lebih kuat dan lebih besar. 

Proses Kerja Trombosit 

Proses kerja Trombosit bisa membentuk media penyumbat luka yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain : 

1. Adhesi Trombosit 

Merupakan perlekatan diantara Trombosit dengan jaringan – jaringan ‘Endotel’ disertai jaringan – jaringan yang cedera sehingga luka di sekitarnya menjadi tertutup terhadap pembuluh darah. Proses ini akan menyebabkan terjadinya interaksi antara permukaan Trombosit dengan jaringan – jaringan cedera sehingga daya lekat menjadi meningkat dan memicu untuk memunculkan faktor ‘koagulasi’ lainnya. 

2. Agregasi Trombosit 

Merupakan kemampuan dari Trombosit dalam kondisi melekat antara satu dengan yang lainnya guna membentuk sumbatan. Trombosit ini akan menyebabkan Trombosit lainnya lebih kuat melekat kepadanya sehingga sumbatan akan menutup luka. Maka dari itu pembentukan sumbatan tidak boleh dilakukan secara berlebihan karena akan berbahaya dan menyebabkan seluruh pembuluh darah tersumbat. 

3. Pembebasan Trombosit 

Adalah salah satu reaksi guna membentuk sumbatan – sumbatan / koagulasi Trombosit dalam kondisi stabil. Rangkaian proses ini akan dipicu oleh adanya pelepasan dari isi granula Trombosit, diantaranya adalah zat ADP, Kolagen, Epinefrin, dll. Pembebasan Trombosit akan membuat Trombosit berubah dari bentuk piringan menjadi bulat. 

4. Fusi Trombosit 

Adalah salah satu reaksi dari gabungan Trombosit yang memiliki sifat ‘irreversibel’. Rangkaian proses ini terjadi karena tingginya kadar ADP beserta komponen – komponen lainnya yang keluar sebagai akibat adanya reaksi pelepasan. Jaringan baru akan terbentuk pada daerah luka dengan diperkuat oleh komposisi ‘fibrin’ dimana fusi Trombosit ini menjadi bersifat irreversible seperti dijelaskan tersebut di atas. 

Proses penggumpalan Trombosit akan terus terjadi sehingga menyebabkan pembuluh darah menjadi tersumbat secara keseluruhan. Hal – hal inilah yang akan membahayakan kondisi tubuh mudah terserang penyakit. Maka dari itu Trombosit mengeluarkan bahan – bahan yang berguna untuk membatasi penggumpalan menjadi semakin melebar. Bahan utama yang diperlukan adalah ‘Tromboksan’ A2 yang menyebabkan terjadinya pembatasan – pembatasan Trombosit yang bersangkutan. 

Jaringan – jaringan cedera tetap mengeluarkan zat ‘protasiklik’ 12 yang memiliki fungsi berlawanan dengan Tromboksan A2. Tujuannya adalah supaya jaringan – jaringan cedera tetap menyimpan Trombosit yang masih aktif. Masing – masing komponen akan bekerja secara seimbang sehingga luka – luka yang terjadi bisa dijaga oleh Trombosit dan menghindarkan kondisi terbentuknya gumpalan darah secara berlebihan di daerah luka. 

Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang proses terbentuknya Trombosit, semoga bermanfaat !

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon