Senin, 19 November 2018

Sejarah Perkembangan dan Struktur DNA

Sejarah Perkembangan dan Struktur DNA - DNA (Deoxyribonucleic Acid) merupakan biomolekul asam nukleat yang terdiri dari satuan berulang nukleotida. DNA menyimpan informasi biologis atau keterangan genetik pada setiap makhluk hidup dan beberapa virus. 


DNA dapat mereplikasi dirinya dan akan diwariskan pada semua sel. DNA juga dapat mengendalikan aktivitas sel dengan cara menentukan sistesis enzim dan protein. 


Molekul DNA pertama kali ditemukan oleh Friedrick Miescher, ahli kimia dari Jerman pada tahun 1869. Ia menemukan bahwa inti sel mengandung fosfor dalam jumlah yang tinggi. Pada 1880, Fisher menemukan adanya pirimidin dan purin dalam asam nukleat. 

Penemuan ini dikembangkan oleh Albreent Kossel yang menemukan adanya dua pirimidin, yaitu sitosin dan timin serta adanya dua purin yaitu adenin dan guanin. Pada 1953, James D Watson dan Francis Crick dari Universitas Cambridge menemukan struktur helix ganda pada DNA yang mengandung gen manusia. 

Kedua rantai yang menyusun helix ganda DNA ini mengandung nukleotida. Menurut penemuan, DNA dapat mereplikasi dirinya menjadi rantai tunggal yang masing-masing dapat menjadi wadah bagi dua helix. 

Struktur DNA 

DNA memiliki struktur berupa heliks ganda. Struktur heliks ini terdiri dari dua rantai polinukleotida yang terikat oleh ikatan hidrogen lemah. Setiap satu nukleotidanya terdiri dari nitrogen, gula pentosa, dan gugus fosfat. Di dalam basa nitrogen terdapat basa purin dan basa pirimidin. 
  • Basa Purin 
  • Adenin 
  • Guanin 
  • Basa Pirimidin 
  • Timin 
  • Sitosin 
Adenin berpasangan dengan timin dan terhubung oleh ikatan rangkap dua. Sedangkan guanin berpasangan dengan sitosin dan terhubung oleh ikatan rangkap tiga. Basa nitrogin ini terhubung dengan gula deoksiribosa pada rantai punggung DNA. Gula deoksiribosa yaitu gula ribosa yang memiliki 5 atom karbon, namun kehilangan atom oksigennya pada atom karbo nomor dua. Pada rantai punggung DNA, gula deoksiribosa ini terhubung dengan gugus fosfat pada atom karbon nomor 5. 

Baca Juga :
Basa nitrogen, gula pentosa (gula deoksiribosa), dan gugus fosfat bersama membentuk molekul nukleotida. Nukleotida yang tidak memiliki gugus fosfat dinamakan nukleosida. Jadi, nukleotida adalah nukleosida yang bergabung dengan gugus fosfat. Gabungan dari beberapa nukleotida disebut juga dengan polinukleotida.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon