Pengertian dan Fungsi Inti Sel (Nukleus) - Inti sel (nukleus) merupakan organel yang terdapat di dalam sel eukariotik. Inti sel mengandung materi genetik seperti DNA, kromosom dan berbagai jenis protein.
Umumnya, sel hanya memiliki satu sel inti (nukleus) saja kecuali sel otot jantung dan sel parenkim hati. Di samping itu, beberapa sel seperti sel trombosit dan sel eritrosit tidak memiliki inti sel (nukleus) sama sekali.
Inti sel (nukleus) memiliki tiga bagian utama, diantaranya:
1. Membran Inti
Membran inti berperan sebagai pengatur proses pertukaran antara zat di dalam dan di luar inti sel. Membran inti menjadi pemisah antara inti sel dengan sitoplasma sel. Membran inti memiliki tiga lapisan yaitu membran luar, ruang perinuklear, dan membran dalam. Tak hanya itu, membran inti juga memiliki pori nukleus yang berfungsi sebagai pintu masuk keluarnya RNA dan protein.
2. Nukleoplasma
Nukleoplasma memiliki beberapa komponen penting seperti benang kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Nukleoplasma berbentuk cairan transparan dan kental yang memiliki fungsi hampir sama dengan sitoplasma.
3. Nukleolus (Anak Inti)
Nukleolus tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan beberapa jenis enzim. Nukleolus berfungsi mensintesis rRNA dan membuat ribosom. Berbeda dengan bagian lainnya, nukleolus tidak memiliki struktur yang tetap. Setelah tugasnya selesai, nukleolus dapat menghilang atau mengecil.
Nukleus memiliki fungsi utama untuk menduplikasi DNA dan mengontrol ekspresi gen di dalam sel. Nukleus pada hewan dan tumbuhan memiliki fungsi yang hampir sama karena keduanya termasuk sel eukarotik. Berikut fungsi nukleus secara lebih terperinci:
1. Pengolah Pra-mRNA
Transkrip primer mengalami modifikasi pasca-transkripsi di dalam nukleus sebelum diekspor ke sitoplasma. Modifikasi pasca-transkripsi melibatkan berbagai proses biologis yang sangat diperlukan sebelum memulai penerjemahan. Selanjutnya, pra-mRNA dihubungkan ke partikel heterogen ribonucleoprotein (berbagai macam protein pada kompleks).
2. Pengelompokkan dalam Sel
Untuk mengontrol kinerja membran inti, diperlukan selubung nuklir yang berfungsi sebagai kompartementalisasi sel. Isi inti harus dipisahkan dari sitoplasma untuk mempertahankan identitas inti. Sel akan memisahkan beberapa faktor transkripsi dan protein yang mempunyai tanggung jawab dalam mengatur ekspresi gen dari akses ke DNA hingga diaktifkan. Selain itu, lapisan inti juga akan memisahkan proses inti dari proses sitoplasma dan mencegah terjemahan mRNA yang tak tersambung (unspliced) sebagai hasil dari proses penyambungan mRNA.
3. Ekspresi Gen
Ekpresi gen yang terjadi di nukleus dilakukan melalui transkripsi DNA. Berbagai macam protein yang terdapat di nukleus ikut terlibat dalam mensintesis molekul RNA tumbuh, pembalikan DNA, super melingkar DNA, dan berakhir pada proses transkripsi sebenarnya. Protein lain yang membantu proses transkripsi diantaranya topoisomerase, helikase, RNA pol, dan faktor transkripsi.
4. Media Penyimpanan Informasi Genetik
Nukleus memiliki membran inti yang berfungsi mempertahankan DNA. Rangkaian DNA terdiri dari gen-gen yang mewakili tiap spesies sehingga rangkainannya sangat rumit.
5. Tempat Replikasi dan Transkripsi DNA
Replikasi DNA dilakukan pada fase G1 (selama siklus sel) di dalam nukleus. Setelah itu, sel akan mengalami proses mitosis. Nukleus juga berfungsi sebagai tempat terjadinya penerjemahan kode-kode yang terdapat pada rantai DNA menjadi RNA muda atau RNA primer. Fungsi tersebut juga fungsi transkripsi DNA. Proses tersebut merupakan rangkaian ekspresi genetik.
6. Pengatur Siklus Sel
Semua jenis sel secara umum memiliki fungsi siklus sel sejak menentukan kapan sel tidak perlu membelah, kapan sel harus membelah, hingga kapan sel hanya perlu membersar saja.
7. Mengendalikan Metabolisme Selular
Setiap gen yang dihasilkan melalui cetakan DNA akan menjadi protein. Protein tersebut selanjutnya akan berubah menjadi enzim yang memiliki peran dalam metabolisme individu (multiselular) atau metabolisme sel.
EmoticonEmoticon