Rabu, 06 Februari 2019

Asal usul Kerajaan Kalingga (Ho-Ling)

Asal usul Kerajaan Kalingga - Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu-Budha yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat kerajaan ini belum diketahui secara pasti, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. 


Sejarah dari kerajaan ini kebanyakan masih diperoleh dari sumber catatan Tiongkok, tradisi kisah setempat, dan naskah Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad kemudian pada abad ke-16 membicarakan mengenai Ratu Shima dan kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui melalui sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima yang terkenal dengan peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya. 

CERITA PARAHYANGAN 

Berdasarkan dari sumber Cerita Parahyangan yang ditulis pada abad ke-16, putri Maharani Shima, Parwati, menikah dengan putera mahkota Kerajaan Galuh yang bernama Mandiminyak, yang kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh. Maharani Shima memiliki cucu yang bernama Sanaha yang menikah dengan raja ketiga dari Kerajaan Galuh, yaitu Bratasena. Sanaha dan Bratasena memiliki anak yang bernama Sanjaya yang kelak menjadi raja Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh (723-732 M). 

Setelah tahun 732 M Maharani Shima meninggal sehingga Ratu Sanjaya diangkat menjadi pengganti buyutnya dan menjadi raja di Kerajaan Kalingga Utara yang disebut Bumi Mataram, dan kemudian mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno. 

Kekuasaan di Jawa Barat diserahkan pada putranya dari Tejakencana, yaitu Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban. Kemudian Raja Sanjaya menikah dengan Sudiwara puteri Dewasinga, Raja Kalingga Selatan atau Bumi Sambara, dan memiliki putra yaitu Rakai Panangkaran. 

Pada abad ke-5 muncul Kerajaan Ho-ling (atau Kalingga) yang diperkirakan terletak di utara Jawa Tengah. Keterangan tentang Kerajaan Ho-ling didapat dari prasasti dan catatan dari negeri Cina. Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling menjadi wilayah yang ditaklukan Sriwijaya karena kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan Hindu, bersama Malayu dan Tarumanagara yang sebelumnya telah ditaklukan Sriwijaya. Ketiga kerajaan ini adalah pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya-Buddha

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon