Sabtu, 06 April 2019

Cara Budidaya Tanaman Tomat

Cara Budidaya Tanaman Tomat - “Menurutmu, tomat itu termasuk buah atau sayur?” 

Perdebatan antara status tomat sebagai buah atau sayur ini sudah seringkali kita alami. Daripada memusingkan hal itu, sepertinya akan lebih bermanfaat kalau kita belajar cara budidaya tanaman tomat. 



1. Pembibitan 

Untuk mendapatkan tanaman tomat yang unggul, tentunya benih yang digunakan juga harus dalam keadaan baik, yaitu utuh, tidak tampak adanya serangan hama ataupun penyakit, bersih, tidak cacat, serta tidak keriput. Setelah mendapatkan benih yang baik, tentunya kita harus melakukan penyemaian benih tersebut. 

Penyemaian benih dilakukan di kotak semai. Kotak semai dapat dibuat dari kayu dengan panjang 50-60 cm, lebar 30-40 cm, dan tinggi 25-30 cm. Bagian bawah kotak perlu dilubangi dengan diameter 0.5 cm. Selain kayu, kotak semai pun dapat dibuat dari plastik ataupun semen. 

Selanjutnya, kotak semai tersebut dapat diisi media berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 atau 1:2. Campuran keduanya dapat diisi pada kotak semai dengan tinggi 12cm. Sama seperti pada bedengan, media semai pun perlu dibasahi sehari sebelum dilakukan penanaman benih. Benih-benih tersebut ditanam dengan jarak 5 cm antar barisnya dan kedalaman 0.5-1cm, yang selanjutnya ditutup tanah halus. 

Setelah 7-10 hari penanaman benih, tanaman dapat dipindahkan ke dalam polybag. 

2. Penyapihan 

Penyapihan dilakukan pada sebuah wadah yang dibuat dari daun pisang atau polybag berukuran 5x8 cm. Wadah penyapihan tersebut diisi media berupa campuran tanah dan pupuk kandang halus dengan perbandingan 1:1. Selanjutnya, media tersebut dilubangi dengan kedalaman sekitar 1cm. Kemudian bibit dari tempat persemaian dapat ditanam dan ditimbun kembali dengan tanah. Proses penyapihan ini berlangsung selama 12-21 hari atau ketika tinggi dari tanaman sudah mencapai 15 cm dan memiliki 4-5 helai daun. 

3. Pemindahan bibit 

Bibit tanaman tomat selanjutnya akan dipindahkan setelah berumur 30-35 hari dari persemaian. 

4. Persiapan media tanam 

Media tanam disiapkan 21 hari sebelum dilakukan penanaman. Untuk menyiapkan media tanam dengan baik, diperlukan 3 tahap pengolahan, yaitu: 

a. Proses pembalikkan agregat tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan dalam dapat terangkat ke permukaan. Tanah yang diolah tersebut memiliki kedalaman 25-30cm. 

b. Penggemburan tanah dengan proses pencangkulan. 

c. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. Setelah diberi pupuk, dilakukan proses pencangkulan lagi terhadap tanah tersebut. 

Setelah dilakukan pengolahan tanah, bedengan dapat mulai dibentuk dengan ukuran lebar 1-1,2 m dan tinggi 30cm. Disiapkan pula parit untuk proses pengairannya selebar 20-30cm dan kedalaman 30 cm. Bedengan tersebut juga dipasang plastik mulsa hitam perak. 

5. Penanaman 

Bila proses penanaman dilakukan di musim hujan, diperlukan pemasangan atap plastik transparan pada bedengan. Sehari sebelum dilakukan penanaman, sebaiknya bedengan diari terlebih dahulu. Sebelum dilakukan penanaman, diperlukan pula pembentukan lubang tanam dengan diameter 7-8 cm dan kedalaman 15cm. Untuk proses penanaman, perlu diperhatikan pula agar tiap tanaman memiliki jarak 50x50 cm atau 60x60 cm. 

6. Pemeliharaan 

Proses budidaya tanaman tentunya memerlukan perhatian kita agar tanaman terpelihara dengan baik. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam proses pemeliharaan adalah: 

a. Penghilangan tanaman yang mati ataupun rusak 

b. Penghiangan gulma 

c. Pemupukan 

d. Penyiraman sesuai dengan kebutuhan tanaman 

e. Pengendalian hama dan penyakit 

7. Panen 

Proses panen tanaman tomat dapat dilakukan setelah tanaman berumur 60-100 hari. Tomat sebaiknya dipanen pada pagi atau sore hari dengan keadaan cuaca yang cerah. Tomat dapat dipetik dengan cara membuat puntiran hingga tangkai buah terputus. 

Sekarang, kita sudah mengetahui cara budidaya tanaman tomat. Sepertinya, semua sudah siap mencobanya, ya!

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon